benar pesan sang sahabat.
bila bicara tentang hati dan perasaan--
bukan barang main.
bukan suka-suka.
bukan bahan jenaka.
tak kelakar langsung.
nah, rasalah--
tertepek depan muka sendiri.
main-main katanya.
kiranya ini hari keenam.
baru dan segar masih.
tapi--
aku mulai gian.
dalam gian,
aku mulai takut--
aku takut untuk terjatuh.
aku masih--
butuhkan lantai,
butuhkan apa sahaja yang bisa menampung aku;
bila bila masa aku rebah.
sekurangnya aku mendarat di tempat yang nyata.
bukan terapung di dimensi yang tak diketahui dek rasa yang barusan terjaga dari mati.
hati--
aku mohon,
pergilah mati semula.
bangkit bila satu hari nanti jodoh yang benar datang dihadapan mata aku. tolonglah.
tolong. aku merayu.
bila bicara tentang hati dan perasaan--
bukan barang main.
bukan suka-suka.
bukan bahan jenaka.
tak kelakar langsung.
nah, rasalah--
tertepek depan muka sendiri.
main-main katanya.
kiranya ini hari keenam.
baru dan segar masih.
tapi--
aku mulai gian.
dalam gian,
aku mulai takut--
aku takut untuk terjatuh.
aku masih--
butuhkan lantai,
butuhkan apa sahaja yang bisa menampung aku;
bila bila masa aku rebah.
sekurangnya aku mendarat di tempat yang nyata.
bukan terapung di dimensi yang tak diketahui dek rasa yang barusan terjaga dari mati.
hati--
aku mohon,
pergilah mati semula.
bangkit bila satu hari nanti jodoh yang benar datang dihadapan mata aku. tolonglah.
tolong. aku merayu.
No comments:
Post a Comment
Makian - Hamunan - Hentaman disini. Aku tadah telinga luas luas.